Games.com


Booth Wargaming.net semakin sesak. Kerumunan orang terus mengalir dan memadati  tiga sisi bagian, karena di sisi keempat berdiri laki-laki alpha berpakaian serba logam yang tak bosan-bosannya mengayunkan tangan sambil terus berteriak. Dibaliknya, dua layar berukuran raksasa tengah menampilkan dirinya secara close up dari dua sudut yang berbeda. Diatasnya, tiga wanita berpakaian minim tampak dipingit di dalam kotak yang didesain bergelantungan.
Laki-laki itu kemudian beralih ke sorotan salah satu kamera dan seketika wajahnya terlihat diperbesar di layar selagi ia melemparkan suatu benda ke arah kerumunan yang histeris. Kami lihat benda itu adalah.. sebuah mouse? Ya… sebuah mouse logam hitam yang memang kelihatannya cukup bagus, tapi tetap saja itu cuma sebuah mouse. Kerumunan ramai itu pun seketika saling sikut dan dorong dan terus berjuang untuk menggapai mouse tersebut sambil berteriak-teriak mirip beruk.

Kami sudah hafal betul kejadian semacam ini. bukan karena kami menduganya, tapi kejadian semacam ini entah sudah yang kesekian kalinya terjadi selama gelaran ini berlangsung. Staff promosi seksi yang berpakaian serba mengkilat tak bosan-bosannya berteriak mencuri perhatian para pengunjung lalu melemparkan T-shirt ke arah mereka layaknya seorang dermawan yang tengah melempar koin kepada para fakir. Harapan kami tadinya GamesCom merupakan ajang pameran dimana teknologi dan game terkini bisa dipamerkan, tapi mendengar nada bicara kami, kami yakin Anda paham apa yang telah kami rasakan. Kami menyayangkan walaupun tak berhasil menemukan kata-kata yang tepat yang untuk menjelaskan apa yang kami rasakan. GamesCom adalah ajang pameran yang didalamnya terjadi banyak hal yang berkaitan dengan sifat manusiawi para maniak game, mungkin itu adalah hal paling jujur yang bisa kami deskripsikan. Area GamesCom sendiri dibagi atas delapan hangar raksasa yang masing-masing kapasitasnya cukup untuk menyembunyikan sebuah roket luar angkasa. Total keseluruhan area ini mencapai 140.000 meter persegi, dan salah salah satu bagiannya kini tengah digunakan untuk kejuaraan dunia olahraga elektronik.

Terdapat sekitar 2.000 tempat duduk untuk para penonton, tetapi tampaknya itu belum cukup karena di sana-sini masih banyak orang yang terpaksa berdiri dengan wajah tersihir oleh sebuah layar besar. Di atas paggung, sederetan kontestan tengah serius di depan komputernya masing-masing  bermain League of Legends , sejenis game multiplayer dengan satu single map yang diambil dari Warcraft III. Sang developer sebenarnya telah memperkenalkan mode game terbaru dengan map lanjutan di awal tahun ini, namun tampaknya masih kurang mendapat perhatian.
Tiap hangar yang didirikan merupakan bangunan dengan konstruksi titanic. Struktur yang terbuat dari metal dan plastic, didesain khusus untuk bisa didirikan hanya dalam waktu beberapa jam saja. Sebanyak 600 perusahaan pun telah datang dari 40 negara berbeda untuk hadir dengan stand-nya masing-masing mulai dari yang berukuran kecil, hingga stand super berukuran Star Destroyer atau ukuran sedang seperti Millenium Falcon. Stand-stand tersebut tersebar dan berbaur di berbagai penjuru tempat.

Pada sesi kunjungan bisnis, volume manusia yang hadir di seluruh hall tak banyak berbeda dengan gelaran konvensi umum lainnya, dengan ribuan pengunjung hiruk pikuk dari stand satu ke stand lainnya dengan tujuan mencoba tiap-tiap game yang ada secara gratis. Namun, pada saat hari dimana pengunjung umum diperbolehkan masuk, Kami jadi sangat sulit bahkan untuk bisa bergerak sejengkal saja. Sebanyak 275.000 orang berkunjung memadati masing-masing hall hingga hari ketiga gelaran ini dibuka. Salah satu orang penting Electronic Art yang merupakan nara sumber kami bercerita bahkan pada 2011 lalu saja orang-orang telah mengantri selama delapan jam hanya untuk bisa menikmati demo pendek Star Wars : the old Republic. Pihaknya sampai harus memodifikasi ruang yang ada di stand mereka dengan seketika merubahnya menjadi ruang tunggu darurat. Dan ketika Battlefield 3 akhirnya diluncurkan, antrian tersebut telah memanjang hingga 10 jam. Pergerakan kami untuk bisa mendekat ke masing-masing area game pun terpaksa tertunda ketika kami tercerai-berai melawan arus lautan remaja tanggung yang tampaknya punya tujuan sama.

Di hari terakhir, kami telah kelelahan sehingga kehilangan konsentrasi yang berakibat pada kejadian memalukan. Setelah bersusah payah membelah lautan manusia, kami akhirnya berhasil masuk ke booth berukuran besar yang merupakan salah satu tujuan kami. kami lantas menyapa sang penjaga “Hallo, Kami dari PC Gamer disini untuk mencoba The Secret World.” Sang penjaga cuma memandang kami. “kami sudah bikin janji” ujar salah satu dari kami  tak sabar. Sang penjaga tersebut semakin tak bersahabat memandangi kami. Dia berdiri dan hanya menunjuk ke arah papan. Kami kemudian melihat tulisan ACTIVISION-BLIZZAD. “Stand EA di sebelah, bukan disini” ujarnya singkat. Kami garuk-garuk kepala lalu menyingkir. Kami tak habis pikir, biasanya stand EA dan Activision selalu berukuran besar dan letaknya sendirian, namun kini mereka memilih untuk tampil apa adanya dan bahkan menggunakan stand sejajar. Hal lain yang jadi perhatian kami, kali ini tak kami temui stand-stand dari produsen game-game besar yang ternyata memutuskan tak ikut serta pada GamesCom tahun ini. Sega, Codemasters dan THQ merupakan salah satu yang absen kali ini. Console dan game terbaru milik mereka hanya dipamerkan di area bisnis, itupun di stand yang mereka pinjam dari distributor lokal mereka di Jerman. Nintendo dan Microsoft pun termasuk di dalam yang tak tampak hadir. Keduanya memang diharapkan dapat memamerkan console andalan mereka, terutama Microsoft yang tengah mengembangkan generasi Xbox mendatang.

Nintendo pun seharusnya punya alasan kuat untuk hadir di gelaran ini guna memperkenalkan Wii U yang isunya akan diluncurkan menjelang Natal penghujung tahun ini. Absennya mereka tahun ini tentu meninggalkan segudang pertanyaan bagi para penggemarnya. Sedangkan Sony yang tengah dihadapkan pada kenyataan menurunnya penjualan produk PS2 dan PS3 mereka menampilkan console Vita yang menjadi andalan barunya untuk memberikan kesan bahwa mereka masih punya inovasi untuk ditawarkan. Sony sendiri hadir dengan stand raksasa, yang didalamnya ikut dipamerkan interaktif terbaru bernama Wonderbook : Book of Spells berlatar belakang kisah Harry Potter dari JK Rowling dan secara eksklusif hanya bisa dimainkan di PS3. Lalu apakah alasan utama dibalik ketidakhadiran perusahaan-perusahaan besar tersebut kali ini? Analisa kami, saat sekarang ini mereka bukanlah satu-satunya yang menghasilkan laba besar lagi. Bahkan tanpa peran mereka pun, dunia gaming akan terus berkembang. Wargaming.net saja walau hanya diperkuat oleh 800 orang staff  kini bisa terus meraup untung perlahan tapi pasti. Tahun ini bahkan ada kejutan baru yang kami temui di stand mereka. Anak kemarin sore ini tampaknya telah tumbuh dewasa lebih cepat. Booth Wargaming.net kini berukuran dua kali lipat lebih besar dan merupakan salah satu yang paling dikerumuni pengunjung berkat kepopuleran World of  Tanks, apalagi kini telah gratis dimainkan. League of Legends pun tak kalah dalam hala meraup untung dan juga gratis untuk dimainkan.  Bahkan Ubisoft yang merupakan sebuah studio game kecil dengan pegawai yang jumlahnya hanya ratusan orang saja di seluruh dunia tengah menikmati fenomena yang sama dan kini mereka memperkenalkan The Settlers Online, Anno Online, Heroes of Might & Magic Online and Silent Hunter Online di GamesCom. Jadi, trend saat ini memang pada free games atau game gratis yang tengah dihujani laba.

Namun dibalik semua tren itu, free game yang kami saksikan belum banyak menawarkan hal istimewa lainnya. Kami memang menemukan beberapa game yang cukup mengesankan, namun kebanyakan tergolong game mode single player atau multiplayer berskala kecil. Tiga game yang menjadi favorit kami adalah Dishonored, X-com dan Far Cry 3 dan kebetulan semuanya memang tergolong single player. Free games sendiri tengah diupayakan para pembuatnya menjadi semakin lebih menarik lagi. Salah satu developer yang kini tengah mendulang hasil kerja kerasnya selama ini adalah Trion Worlds dengan karya andalannya Rift yang telah kami review tahun lalu dan kini menghasilkan keuntungan hingga 100 juta dollar. Tahun ini mereka kembali mendapat simpati kami dengan karya expansionnya yang berjudul Storm legion. Penambahan pada environment game yang berupa dua benua raksasa dan boss musuh Colossi yang juga berukuran raksasa akan menjadi lawan terbaru Anda. Game ini juga memperkenalkan fitur player housing dan empat souls baru, serta kenaikan level cap hingga 60 dam kami berkesempatan menyaksikan battlemage harbinger yang merupakan class terbarunya. Ada pula Defiance yang merupakan batu loncatan prestasi Trion (MMO yang dapat Anda saksikan pula tayangannya di Sci-Fi Channel). Mengambil skema keadaan bumi setelah invasi para Alien, game TPS ini berkisah seputar pertarungan manusia dengan Alien.

Di GamesCom kali ini kami berkesempatan mencobanya, dan menurut kami tak kalah menariknya dibanding Tribes: Ascend atau the Mass Effect 3 versi multiplayer. Trion pun akhirnya merilis game strategi End of Nations yang hanya bisa dimainkan online dimana para pembuatnya merupakan veteran Command & Conquer di Petroglyph. Mereka terus melakukan demo sepanjang tahun ini dan hasilnya versi beta kini telah bisa dimainkan, sehingga kami berharap versi fullnya bisa segera dirilis. Warface yang bergenre FPS juga dirilis oleh Crytek menggunakan CryEngine 3 guna menggoyang dominasi Call of Duty : Modern Warfare di arena multiplayer. Ncsoft turut mencuri perhatian kami. MMO Blade & Soul yang telah dilirisnya di Asia akan segera bisa dinikmati di UK. Berlatar belakang fantasi ala Crouching Tiger Hidden Dragon, game ini menawarkan perkelahian beraliran akrobat. Game ini juga menarik, namun kami bertanya-tanya dalam hati apakah juga akan tetap gratis?

Paradox interactive seperti biasa menawarkan koleksi berbagai jenis game bergenre strategi. Game of Dwarves merupakan salah satu yang menjanjikan dengan menyuguhkan 3D dungeon management, tetapi game ini  segera mendapat pesaing berat berjudul Impire yang merupakan hasil karya Cyanide. Impire sendiri mengisahkan petualangan dari karakter utamanya yang seorang demon dan tengah terperangkap di dalam wujud imp oleh karena kecerobohan seorang penyihir amatir. Setiap environment di dalam permainan ini menawarkan pengalaman barui, begitu pula dengan kontrol mekanisnya tak kalah mengesankan. Paradox turut memperkenalkan Europe Universalis 4, dan bagi Anda yang mendambakan tingkat kesulitan yang lebih rumit lagi Anda dapat mencoba for Hearts of Iron, dan Cities in Motion 2. Game yang kami coba berikutnya merupakan salah satu yang paling kami tunggu-tunggu. Sim City versi terbaru dari EA yang penuh pencerahan. EA tampaknya telah belajar banyak mengadaptasikan fenomena The Sims dalam urusan desain dan user interface yang luar biasa.

Sangat mudah bagi pemula untuk memainkan game inil, bahkan terlalu mudahnya hingga mereka tak menyadari telah merusak tata kota yang baik. Mode multiplayernya pun kini tersedia, mengingatkan kami pada game sejenis yang berjudul Cities XL, dimana proyek raksasa dapat dikembangkan bersama antara sesama pemain, contohnya pembangunan airport yang berskala internasional. Game pendatang baru yang sukses mencuri perhatian kami adalah Carrier Command produksi Bohemia Interactive yang kini dirilis kembali melanjutkan versi lawasnya. Anda akan berkuasa atas armada kapal induk futuristik modern yang mengangkasa diantara pulau-pulau di dunia Alien, misi utama Anda adalah menangkap mereka dan mengalahkan armada induknya yang superior.
Pengalaman lain seputar single player untuk PC juga menjadi catatan kami. Desainer Deux Ex Warren Spector kembali menggarap dunia Mickey Mouse dalam Epic Mickey : The Power of Two. Game ini aslinya memang diperuntukkan untuk Wii, sehingga tak banyak yang mengetahui atau memainkannya. Walaupun demikian, sekuel keduanya kini tampak menjanjikan dengan tampilnya beberapa karakter Disney yang kurang dikenal khayalak, seperti Oswald the Lucky Rabbit. Gaya bermainnya mengajak Anda berpetualang layaknya seorang pelukis dan tersedia pula mode co-op sehingga anak Anda pun bisa ikut bermain.

Perkembangan hardware PC di GamesCom tampaknya tak begitu mendapat sorotan.  Hanya ada satu isu mencengangkan seputar performa perangkat VR device yang dijuluki Oculus Rift, dimana menurut pengakuan para pengunjung tingkat keakuratannya ternyata sangat luar biasa. Namun, selain hal tersebut dan peluncuran headphone mahal dari Plantronics, tak kami jumpai lagi hal baru lainnya. Kini gelaran GameCom tahun ini telah usai, dan meninggalkan beberapa hal penting yang menjadi catatan kami. Publisher kelas atas kini berlomba untuk memanjakan para gamer dengan inovasi permainan gratis. Generasi muda saat ini yang cenderung menganggap event tahunan ini layaknya sebuah konser musick dan profesi gamer professional kini semakin dipandang keren, serta para manufaktur game console yang kini tengah disibukkan perihal isu cloud gaming yang membahayakan bisnis merka. Dibalik semua hal-hal tersebut, gamesCom terus berkembang setiap tahun-nya, mereka pun berjuang keras untuk membuktikan kepada dunia bahwa industri game merupakan salah satu industri yang terus berkembang dimana pada sisi lain hal ini akan membuat dunia game semakin mudah diterima sebagai bagian dari seni dan budaya. GamesCom telah sukses membuktikan eksistensinya jika dilihat dari faktor kehadiran jumlah pengunjung dan peminat yang semakin bertambah banyak, dan kita mungkin bisa bernafas lega atas argumen kita selama ini untuk sementara waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar